LONDON, KOMPAS.com - Inggris, Jerman, Belanda, dan Australia mendesak warganya meninggalkan kota Benghazi di Libya karena adanya "ancaman spesifik dan segera terjadi terhadap orang-orang Barat" terkait dengan aksi militer Perancis di Mali.
Peringatan Inggris, Kamis (24/1/2013), memicu reaksi marah Pemerintah Libya, yang mengatakan "tidak ada informasi intelijen baru" yang membenarkan kekhawatiran di kota di Libya bagian timur itu.