Jakarta - PT Jakarta Monorail telah dipilih Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) membangun kembali monorel DKI. Nantinya kereta untuk monorel direncanakan langsung didatangkan dari Jepang.
"Kita akan datangkan jenis keretanya dari Jepang," tutur Juru bicara Jakarta Monorail Bovanantoo kepada detikFinance, Sabtu (12/01/2013).
Alasan mengambil kereta dari Jepang, ujar Bovananto, karena kereta monorel asal Jepang mempunyai kapasitas penumpang yang dapat mengangkut lebih banyak. Bovanantoo masih enggan untuk berkomentar perusahaan mana yang akan menjadi penyedia kereta monorel tersebut.
"Saya belum bisa sebut (perusahaan penyedia kereta monorel asal Jepang) tetapi yang paling penting kapasitas penumpang di Jakarta jauh lebih besar dari manapun. Saya lihat modelnya untuk itu ada," imbuhnya.
Tetapi ke depan, Bovananto tidak menyangkal akan ada kombinasi penggunaan kereta yang diproduksi negara Jepang dan Indonesia. salah satu perusahaan lokal Indonesia yang dapat memproduksi kereta monorel adalah PT Melu Bangun Wiweka (MBW) yang bermarkas di Bekasi, Jawa Barat.
"Sinerginya kita lihat ke depan tetapi saat ini belum mampu dikerjakan oleh mereka (PT MBW). Kita bisa kombinasikan itu. Mereka tidak ada dalam persiapan di sesi tahap pertama. Jika ada penambahan kereta secara bertahap komitmen kita ke MBW, itupun jika permintaan kereta perlu dilakukan," cetusnya.
ebelumnya Bovanantoo mengatakan pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk pembangunan monorel di Jakarta. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan rute monorel yaitu green line (jalur hijau) dan blue line (jalur biru).
Pihak Jakarta Monorail bakal menggandeng Hadji Kalla Group untuk pembangunan monorail DKI tersebut.
Skema pembiayaan ini menurut Bovanantoo tak jauh beda dengan skema pembiayaan monorel yang lama yakni sebagian besar akan tetap dibiayai oleh perbankan. "Pendanaan dari equity dan loan, dari konsorsium dan 70% pinjaman bank," sebutnya.
Selain itu, Jakarta Monorail siap memembayar tiang-tiang monorel milik Adhi Karya yang terbengkalai senilai Rp 120 miliar setelah konsorsium baru terbentuk. "Full Jakarta Monorail yang bayar dan kita langsung bayar," tambahnya.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan Adhi Karya, Amrozi Hamidi, menegaskan kalau pihaknya tak keberatan, Jakarta Monorail menggunakan tiang-tiang monorel milik Adhi Karya yang telah lama mangkrak asalkan dibayar sesuai ketentuan.
"Tiang monorel yang sudah dipancang tinggal dibayar diapreasiasi saja, semua di bawah koordinasi pemprov sekitar Rp 120 miliar" tambahnya.
Amrozi mengatakan, pihaknya belum mundur dari proyek monorel DKI. Konsep monorel versi Adhi Karya dan Jakarta Monorail berbeda. Adhi Karya tetap menawarkan konsep monorel DKI Jakarta dengan rute jalur Timur yakni dari Bekasi Timur ke Cawang dan Cibubur ke Cawang kemudian dilanjutkan menuju tengah kota.
Sumber: finance.detik.com