Semilir angin menusuk tulangku
membelai rambutku
meraba kulitku
dan menyadarkanku akan dirimu
daun berguguran
ranting-ranting bergoyang beralunan
burung bernyanyi bersahutan
dan tinggallah aku sendrian
sepi. . .
sendiri. . .
sakit. . .
kecewa. . .
Semua mengelilingiku
semuanya tlah menjadi teman setiaku
saat ku pandang jauh
saat ku hanyut dalam imajinasi semu
ku teringat akan senyuman manis dirimu untukku
ku teringat akan semua tentangmu bersamaku
namun. . .
semua tlah hilang
semua tlah sirna
semua tlah pergi
karena seseorang disampingmu
sesorang yang tlah hadir dalam hidupmu
yang menemanimu
yang menyayangimu
dan tlah membuatmu hilang dariku
ku tak tahu. . .
Ku tak mengerti. . .
Dan aku tak menyangka
begitu cepat semua terjadi
kau tlah pergi driku
kau tlah menancapkan duri tajam dihatiku
kau tlah mengecewakanku
kau tlah terbang jauh bersamanya
meninggalkan sosok jiwa ini
tapi. . .
Aku sadar. . .
Aku hanya orang bodoh. . .
Aku hanya orang jelek. . . .
Aku hanya orang yang tak tahu diri
aku hanya orang yang belum bisa terbangun dari mimpi
kadang. . .
Ku menyesal tlah mengenalmu
ku menyesal tlah masuk kedalam mimpi tu
tapi karena drimu
ku dapat merasakan indah dan pahitnya
sebuah"dimensi cinta"
kini. . .
Biarlah semua itu pergi
biarlah ku tuk mencoba bangun dari mimpi itu
ku harap. . .
Kau dan dia
kan slalu bersama
slalu setia
slalu bahagia
ku harap. . .
Jangan jadikan aku hanya sebagai debu
yang terbawa oleh angin merdu
walau kini kau tak lagi disampingku
dan memberi sebuah cahaya semangat hidupku
Karya: Panji Adhie Septian