JAKARTA, KOMPAS.com - Akibat banjir yang melanda nyaris semua wilayah di Jakarta, sebagian besar sekolah di Jakarta mengambil kebijakan dispensasi bagi peserta didik yang rumahnya terkena banjir sehingga diizinkan untuk tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kepala Sekolah SMA Negeri 68, Pono Fadlullah, mengatakan bahwa bagi anak-anak yang diketahui tempat tinggalnya terkena banjir maka diperbolehkan untuk tidak datang ke sekolah sementara. Namun sekolah tetap masuk seperti biasa bagi siswa yang masih aman dari banjir.
"Yang kena banjir, kami tidak akan paksakan untuk masuk. Biar mereka merawat rumahnya dulu," kata Pono kepada Kompas.com, Kamis (17/1/2013).
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan belajar mengajar sempat mundur sekitar satu jam dari waktu yang seharusnya karena banyak siswa yang terlambat akibat akses dari rumah menuju sekolah terdapat genangan yang cukup tinggi sehingga harus memutar arah.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 70, Saksono Liliek, juga memberlakukan dispensasi bagi siswa yang terkena banjir untuk belajar di rumah terlebih dahulu. Rata-rata peserta didik yang berasal dari SMA Negeri 70 terhambat ke sekolah karena akses dari rumahnya yang dilanda banjir.
"Sampai saat ini belum ada yang rumahnya kena banjir. Tapi aksesnya menuju rumah yang banjir," jelas Saksono.
Begitupula dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Cikini, Bambang Kulup, juga memberi dispensasi bagi murid yang terkena banjir. Namun hingga saat ini, ia mengaku masih belum mengetahui dengan pasti berapa jumlah siswa yang terkena banjir.
"Tentu bagi siswa yang kena banjir kami memahami kondisinya sehingga sementara tak perlu ke sekolah dulu. Tapi untuk jumlahnya belum teridentifikasi," tandasnya.